Cahaya Penuntun by Deny Surya Permana - HTML preview

PLEASE NOTE: This is an HTML preview only and some elements such as links or page numbers may be incorrect.
Download the book in PDF, ePub, Kindle for a complete version.

31. Surat Al Qiyaamah [75:40 ayat]

Dengan nama Tuhan Yang Penuh Kasih Yang Senantiasa Mengasihi.

(1) Bahkan Aku bersumpah dengan hari kebangkitan. (2) Dan bahkan Aku bersumpah dengan jiwa yang menyalahkan. (3) Apakah manusia berpikir bahwa Kami tidak akan menyusun kembali tulang belulangnya? (4) Bahkan merupakan ketetapan bahwa Kami akan menyempurnakan setiap bagian tubuhnya (tangan, kaki). (5) Bahkan manusia menginginkan untuk terus menerus diberikan apa yang ada di depan mereka. (6) Dia mempertanyakan, "Kapankah hari kebangkitan?" (7) Maka ketika pandangan tertegun, (8) Dan bulan menjadi gelap. (9) Dan bertemu Matahari dan Bulan. (10) Manusia akan berkata pada hari itu, "Ke manakah akan melarikan diri?" (11) Sungguh tidak ada, tidak ada tempat berlindung. (12) Hanya kepada Tuanmu tujuan pada hari itu. (13) Akan diberitahukan kepada manusia pada hari itu, apa yang dibawanya dan apa yang ditinggalkannya. (14) Sungguh tidak, manusia akan menjadi saksi terhadap dirinya sendiri. (15) Sekalipun ia memberikan alasan-alasan. (16) Janganlah engkau gerakan lidahmu untuk bercepat-cepat dengannya. (17) Sesungguhnya tanggungan Kami untuk mengumpulkan dan membacakannya. (18) Kemudian ketika Kami telah membacakannya, maka ikutilah bacaan itu. (19) Kemudian sesungguhnya tanggungan Kami penjelasannya. (20) Sesungguhnya bahkan engkau lebih mencintai (kehidupan) yang segera. (21) Dan mengabaikan (kehidupan) yang kemudian. (22) Pada hari itu ada wajah-wajah yang bersinar. (23) Memandang kepada Tuannya. (24) Pada hari itu ada wajah-wajah yang suram. (25) Memikirkan siksaan yang akan dilakukan terhadap mereka. (26) Sungguh, ketika ia telah sampai di kerongkongan, (27) Dan dikatakan, " Siapa yang akan menyembuhkan?" (28) Dan dia mengetahui bahwa itu adalah perpisahan. (29) Kaki terkulai disebelah kaki yang lain. (30) Kepada Tuanmu pada hari itu engkau akan digiring. (31) Maka tidaklah dia menerima kebenaran dan tidak pula ia mendekat. (32) Akan tetapi dia menyangkal dan berpaling. (33) Kemudian pergi kepada golongannya dengan sombong. (34) Pantas bagimu, maka pantas bagimu. (35) Kemudian pantas bagimu, sungguh pantas bagimu. (36) Apakah manusia berpikir bahwa ia akan dibiarkan begitu saja? (37) Bukankah ia semula hanya setetes mani yang dipancarkan? (38) Kemudian dia menjadi suatu gumpalan yang menempel yang diciptakan dan dilengkapi-NYA. (39) Kemudian darinya DIA menciptakan dua jenis, laki-laki atau perempuan. (40) Apakah tidak dapat yang demikian, memberi kehidupan pada yang mati?