Dongeng Sebelum Tidur by tammi prastowo - HTML preview

PLEASE NOTE: This is an HTML preview only and some elements such as links or page numbers may be incorrect.
Download the book in PDF, ePub, Kindle for a complete version.

 

Menggulirkan bola salju kebaikan

Pada awalnya hanya berupa gumpalan kecil. Ketika menggelinding ke bawah, gumpalan kecil ini akan bertambah besar. Semakin banyak yang terlibat di dalamnya. Inilah analogi yang saya pilih untuk meng-gambarkan kerja yang tengah dirintis di komunitas tempat tinggal saya.

Contohnya pelaksanaan qurban 1431 H yang baru saja berlangsung. Di pertemuan warga awal bulan November, kami sempat ragu untuk membentuk panitia qurban. Penyebabnya karena kami belum mendapat kepastian adanya warga yang akan berqurban di sini. Namun saya pernah mendapat informasi bahwa pak Heru akan berqurban. Informasi ini saya peroleh langsung dari yang bersangkutan. Sayangnya saat pembahasan dimulai, pak Heru belum hadir. Berbekal informasi tersebut, saya meyakinkan warga untuk menyusun panitia qurban. Alhamdulillah, setelah mendapat kepastian dari pak Heru, beberapa warga lain segera menyusul. Ada bu Ira, bu Nurainun, pak Yudo, dan pak Yitno. Terkumpullah 5 ekor kambing pada qurban 1431 H.

Memburu ilmu qurban

Semangat panitia qurban semakin besar. Inilah pertama kalinya diselenggarakan qurban di Griya Taman Srago. Muncullah sejumlah pertanyaan tentang teknis pelaksanaannya. Kebetulan 10 orang ini selama ini belum memegang peranan penting dalam pelaksanaan qurban di tempat asalnya. Sekarang kami harus menjadi pemain utamanya.

Tuntutan tersebut mendorong panitia untuk mencari informasi yang memadai. Kami bertanya ke sana ke mari supaya mendapatkan gambaran jelas tentang teknis qurban. Saya sendiri memperoleh informasi jelas dari pak Agus yang mengunduh berkas konsultasi qurban di internet. Banyak hal teknis qurban yang kini saya pahami. Dari sini saya bisa mengetahui tata cara berqurban yang benar sesuai syariat Islam. Kriteria ‘sesuai syariat’ memang menjadi prioritas kami sebab jika qurban dilakukan tanpa ilmu yang benar, maka kita tidak mendapat pahala qurban. Sayang, bukan?

Segera informasi tersebut saya sampaikan pada teman-teman. Alhamdulillah bisa diterima sehingga panitia memiliki pemahaman yang sama. Oya, tentang teknis pelaksanaan qurban akan saya sampaikan pada tulisan yang lain. pembahasannya butuh keseriusan, sih.

Partisipasi warga

Panitia qurban terdiri atas orang-orang yang selama ini berperan aktif dalam menghidupkan lingkungan perumahan. Kepanitian qurban tidak hanya diisi oleh warga muslim. Ada 2 warga nasrani yang kami libatkan. Inilah bentuk akomodasi terhadap keragaman yang ada di lingkungan kami. Partisipasi warga juga digalang panitia. Sepuluh orang panitia sebenarnya sudah mencakup 30% kepala keluarga di perumahan kami. Sampai november 2010, penghuni yang tinggal di sini berjumlah 36 kepala keluarga. Kami berharap bisa mengajak semua warga untuk terlibat aktif di kegiatan ini.

Dalam pelaksanaannya, tidak semua warga bisa hadir walaupun panitia sudah menyebar undangan yang ditujukan pada setiap kepala keluarga. Hal ini disebabkan karena ada sejumlah orang yang berlebaran haji di tempat asalnya. Ada juga warga yang harus tetap masuk kerja. Kendati demikian, warga bisa dibilang memberi sambutan positif pada kegiatan ini.

 

Pelaksanaan qurban

Dari 5 ekor kambing qurban diperoleh daging kualitas baik sekitar 30 kg. ini tidak termasuk jeroan dan tulang. Jadi rata-rata satu ekor kambing menghasilkan 6 kg daging. Daging tersebut kami bagi menjadi 50 kantung bagi 50 orang penerima. Alhamdulillah, setiap orang berhak mendapat 0,5 kg daging segar. Selanjutnya kami tambahkan jeroan dan potongan tulang. Jumlah tersebut di luar hak shohibul qurban. Para shohibul qurban mendapatkan hati, kepala, 1 sampil (paha kaki belakang), dan kulit hewan qurban. Namun ada juga shohibul qurban yang menghendaki membagi kulit hewan qurbannya. Untuk melaksanakan amanah tadi, panitia mengerok bulu hewan qurban, tidak mengulitinya.

Kulit hewan qurban sering menjadi per-masalahan yang memancing perdebatan. Di sejumlah tempat, panitia seolah-olah memiliki hak atas kulit tersebut. Pemikiran ini men-dorong mereka menjual kulit tadi dan meng-gunakan uangnya untuk biaya operasional qurban. Menurut keterangan yang saya peroleh, cara tersebut salah. Sebenarnya panitia tidak berhak atas apapun bagian dari hewan qurban karena semua bagian hewan qurban itu milik shohibul qurban. Artinya, sesungguhnya yang berhak menentukan ‘siapa memperoleh apa’ itu orang yang berqurban.

Dari asumsi dasar tadi, kami memutuskan untuk mengembalikan kulit tadi kepada shohibul qurban. Terserah mau digunakan untuk apa. Mereka berhak menggunakannya sendiri atau memberikannya pada orang lain. Termasuk memberikannya pada panitia qurban. Akan tetapi, orang yang berqurban tidak boleh menjualnya. Yang boleh menjual ialah orang atau pihak yang diberi kulit hewan qurban.

Bagaimana halnya dengan biaya penyem-belihan? Menurut hadits nabi, biaya penyem-belihan harus disediakan terpisah dari hewan qurban. Upah tadi tidak boleh diganti dengan bagian hewan qurban. Jadi upah orang yang memotong qurban tidak boleh diganti dengan kulit atau kepala atau daging hewan qurban.

Dari keterangan ini shohibul qurban mesti menyediakan upahnya secara terpisah. Mereka bersepakat membayar 150 ribu sebagai upah menyembelih 5 ekor hewan qurban. Sementara biaya konsumsi dan perlengkapan lain diambilkan dari uang kas RT. Jumlahnya 100 ribu rupiah. Pada hari H, ternyata para shohibul qurban juga berinisiatif menyumbang makan siang secara swadaya.

Bagi panitia sendiri tidak disediakan upah berupa daging qurban. Langkah ini diambil mengingat tidak ada tuntunan dari Rasulullah yang mewajibkan adanya upah tadi. Kami juga memakai pertimbangan strategis. Sedapat mungkin jumlah daging yang diterima setiap orang itu dalam porsi yang wajar. Jika setiap anggota panitia mendapat tambahan daging, kami khawatir pertimbangan strategis itu tidak tercapai. Mungkin jika qurban mendatang kami berhasil mewujudkan seekor sapi, kontribusi panitia akan bisa diperhitungkan dengan daging qurban.

Subhanallah, sangat indah kerja sama yang terjalin kemarin. Semoga bola salju kebaikan ini akan terus bergulir membawa kebaikan-kebaikan lainnya bagi warga di lingkungan Griya Taman Srago. Amin.