Dongeng Sebelum Tidur by tammi prastowo - HTML preview

PLEASE NOTE: This is an HTML preview only and some elements such as links or page numbers may be incorrect.
Download the book in PDF, ePub, Kindle for a complete version.

 

Pilihan Sekolah

Kemarin istri saya bertanya, “Dzaky mau disekolahkan di mana, yah?” Belum sempat saya menjawab, dia jawab sendiri pertanyaan tadi dengan suatu persyaratan. “Kalau SD Alam itu bagus, lebih baik Dzaky bersekolah di sana.”

Saya setuju dengan permisalan tadi. Bagi saya, sekarang kualitas siswa tidak ditentukan lagi oleh status sekolahnya: negeri atau swasta. Walaupun saya dan ibunya adalah 100% produk sekolah negeri dari SD sampai SMA. Begitu juga yang akan menentukan kualitas pribadi Dzaky. Dia justru akan terpengaruh oleh perlakuan para pendidiknya.

Ngomong-ngomong tentang kualitas pendidik, saya merasa semakin banyak guru di sekolah negeri yang menurun etos kerjanya. Mereka tidak lagi menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. Sekarang setelah materi menjadi ukuran kualitas guru, saya pikir banyak guru yang terjebak pada komersialisasi pendidikan. Murid bukan lagi manusia yang harus di-perlakukan dengan sebaik-baiknya. Murid sudah turun derajatnya menjadi penikmat layanan pendidikan yang dijajakan oleh sekolah. Bagaimana bisa kita mempercayakan pendidikan anak kepada guru yang berorientasi materi seperti itu?

Saya lebih baik memilih sekolah dengan guru-guru yang masih berdedikasi tinggi. Ini masih dimiliki oleh para guru di sekolah swasta baru. Seperti halnya SD alam. Saya lihat guru-gurunya masih muda-muda, idealis, dan belum terpengaruh oleh virus komersialisasi pen-didikan. Semoga dua tahun lagi, saat Dzaky masuk SD, mereka tetap istiqomah pada idealita tersebut.