Ganti Agenda
Sehabis jumatan ada 11 motor merk honda baru tiba di intan. Motor itu pesanan karyawan intan yang dibeli secara kredit. Katanya, kemarin terdaftar 40 orang yang mengajukan kredit. Katanya pula, total harga kendaraan itu jauh lebih murah dibandingkan harga yang dipatok oleh perusahaan pembiayaan di luar. Tentu saja dengan angsuran tersebut, bu lea selaku pemberi kredit tetap masih memperoleh keuntungan.
Mendengar kabar tadi, saya jadi teringat dengan angsuran muamalat saya yang tersisa 10 bulan ke depan. Sudah sekira 2 tahun ini saya mengangsur pinjaman dari muamalat. Uang 10 juta rupiah yang saya pinjam mesti dikembalikan setiap bulan 352 ribu rupiah. Jika ditotal, uang senilai 12 juta 672 ribu rupiah akan diterima muamalat nanti dari saya.
Dulu uang itu saya gunakan untuk membeli motor karisma. Harganya 7,5 juta rupiah. Sisanya saya gunakan untuk membeli sepeda dzaky dan memenuhi kebutuhan harian. Motor itu sempat sekali saya bawa mudik lebaran. Pasca kecelakaan di natal 2010, karisma itu saya jual.
Sekarang uang gaji saya terasa tidak mencukupi. Sementara harga barang kebutuhan hidup tidak pernah menurun. Pada saat yang sama dzaky pun memerlukan biaya sekolah lebih besar. Menyikapi kondisi tersebut, istri saya sudah mencanangkan program stop berhutang. Sebagai gantinya dia mengajak saya untuk menabung. Dengan cara ini insya Allah kebutuhan hidup dan rencana jangka panjang kami bisa terwujud.
Berapa nilai tabungan yang harus disisihkan? Tidak harus menabung sebanyak jumlah angsuran tadi. seandainya saya bisa menabung separuh dari angsuran muamalat saya, katakan 200 ribu setiap bulan, maka dalam waktu satu tahun saya akan memiliki uang 2 juta 400 ribu rupiah. Uang sejumlah itu bisa digunakan untuk membuat pagar rumah seperti yang kami idamkan. Inilah target tahun pertama kami. Target tahun kedua? Ah, saya jadi teringat dengan rencana membangun sisi timur rumah. Kemarin kami sudah menyusun gambaran tentang ruang serambi serba guna. Di sebelah timur itulah insya Allah rencana kami akan terwujud. Tentu saja mesti menabung dulu. Hehe.
Jika dilihat sekilas, menabung memang menunda pemenuhan kebutuhan kami. Bayangkan, untuk bisa memiliki pagar rumah, kami harus menabung selama 1 tahun terlebih dahulu. Sementara jika saya mengambil kredit bank, saya bisa mendapatkan pagar saat ini juga. Akan tetapi, dengan menabung saya akan mendapatkan kepuasan lebih besar. Bagaimana bisa demikian? Karena setelah pagar itu jadi, saya tidak harus terbebani dengan angsuran bulanan selama 1 tahun berikutnya. Apalagi nilai angsuran itu lebih besar daripada uang yang kami pinjam.
Sama-sama butuh waktu 1 tahun, kami memilih menabung daripada mengangsur kredit. Insya Allah lebih menguntungkan menabung bagi kami sekeluarga. Penggunaannya pun lebih fleksibel. Seandainya di tengah jalan kami memiliki keperluan mendesak yang lebih penting daripada pagar, tabungan itu bisa kami manfaatkan dulu.
Angsuran muamalat saya hingga mei 2013. Saya menjadi tidak sabar menunggu saat itu tiba. Mengapa? Karena saya yakin 100% bahwa langkah pertama menabung akan segera disusul dengan langkah berikutnya. Allah swt sangat paham tujuan saya menabung. Maka Allah swt pasti akan memudahkan jalan saya mewujudkan rencana tadi. Ya Allah, mudahkanlah jalan kami mewujudkan rencana ini. amin.